Kamis, 29 November 2012

CINTA LUAR BIASA LAKI-LAKI BIASA


MENJELANG hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau
menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang
dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya,
melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan
teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

"Kenapa?" tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari
sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang
mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu
neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali
beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu.
Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba
bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!