Selasa, 21 Desember 2010

Terima kasih, Maaf dan Tolong

Cerita ini terjadi di sebuah pesta perpisahan sederhana atas pengunduran diri seorang direktur. Diadakanlah sebuah sesi penyampaian pesan, kesan dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya tersebut.
Karena waktu yang terbatas, penyampaian pesan, kesan dan kritik tersebut dinyatakan dalam bentuk tulisan yang akan dipilih yang terbaik kemudian dibingkai di dinding kantor. Satu persatu mereka menyampaikan dengan membaca tulisannya masing-masing, sampailah pada giliran seorang OB yang sudah bekerja cukup lama untuk perusahaan tersebut.
Dia menulis suratnya sebagai berikut :

" Yang terhormat Pak Direktur, terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "TOLONG", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "MAAF", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah saya perbuat karena Bapak ingin mengubahnya menjadi lebih baik. Terima kasih Pak Direktue karena Bapak selalu mengucapkan "TERIMA KASIH" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak. Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan  kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapanpun Bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Allah meridhoi jalan dimanapun Bapak Direktur berada. Amin. ";



Sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu. Suasana haru mencekam, selanjutnya serentak tepuk tangan memecah menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur yang akan pensiun mengusap genangan air mata disudut matanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang OB yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh kantor.
Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapannya yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja ternyata mampu memberi arti penting bagi orang kecil seperti OB tersebut. Dan singkat cerita, tulisan OB tersebut dibingkai dan dipasang di dinding kantor, semua karyawan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan diteruskan sebagai budaya di perusahaan itu.

Tiga kata " terima kasih, maaf, dan tolong " adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif, NAMUN MENGAPA SERING KATA-KATA ITU SANGAT SULIT DIUCAPKAN? APALAGI DARI SEORANG PIMPINAN KEPADA ANAK BUAHNYA?

۩۞۩۩۞۩۩۞۩۩۩۞۩۩۞۩۩۞۩۞۩۩۞۩۩۞۩۩۩۞۩۩۞۩۩۞۞۩۩۞۞۩۩۞

Tidak ada komentar:

Posting Komentar